Anwar Ibrahim Memang Beda

Kuala Lumpur - Pagi ini, saya bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah diterima Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.  Kunjungan yang penuh keakraban itu berlangsung sangat meriah. Dari 30 menit waktu yang disediakan, akhirnya berlangsung lebih dari 1 jam. Anwar memang beda.

Awalnya berbicara tentang masa lalu. Kemudian sampai kepada falsafah pemerintahannya yang sedang viral saat ini, Malaysia MADANI. Intinya, untuk menghadirkan konsep negara Islam yang smooth dan terhindar dari kontraversi negara Islam yang sangat ditakuti oleh Islam phobia, sehingga perlu ada istilah yang lebih mesra di telinga semua kelompok. Maka istilah MADANI menjadi pilihan.

MADANI bisa bermakna Madinah, yang menceritakan tentang keadaan kota Rasulullah SAW pada saat itu dimana Masyarakat multicultural hidup dalam kedamaian dan keharmonian. Keadaan seperti ini tidak akan  pernah terulang sepanjang Zaman. Bisa juga bermakna tamaddun atau negara yang berperadaban. 

Dalam konteks Malaysia,  madani dipahami sebagai upaya utuh dan kaffah untuk mengangkat harkat dan martabat negara  ke persada Dunia. Sehingga negara yang berbilang kaum ini Maju dari segi Ilmu pengetahuan, teknologi dan khazanah  serta memelihara kearifan lokal sehingga tercapai kesejahteraan lahir dan batin. Saya fikir ini luar biasa. Anwar telah  memberikan KIBLAT yang jelas untuk bangsanya, sehingga Tau kemana kemudi kapal negara ini akan diarahkan. Pemimpin yang tidak mampu menjadi nakhoda bangsa, akan menjadi badut Peradaban. Anwar memang beda.