Demokrasi Kampus UMRI Menggema Lewat Debat Capres dan Caawapres Mahasiswa 2025

Demokrasi Kampus UMRI Menggema Lewat Debat Calon Presiden Mahasiswa 2025
Pekanbaru (umri.ac.id) – Semangat demokrasi kembali menggema di Universitas Muhammadiyah Riau (Umri). Melalui Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM), Umri menggelar debat terbuka Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di Lapangan Kampus Utama, Senin (3/11/2025) pagi.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam rangkaian Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 5 November mendatang. Debat tersebut menjadi ajang bagi para calon untuk memaparkan gagasan, visi, serta solusi atas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan kehidupan kampus, kesejahteraan mahasiswa, dan dinamika sosial di lingkungan akademik.
Dalam laporannya, Ketua KPRM Muhammad Anto menyampaikan bahwa pelaksanaan debat merupakan bagian dari proses pendidikan demokrasi di lingkungan kampus.
“Debat ini kami desain sebagai ruang edukatif dan partisipatif bagi mahasiswa untuk merespons isu-isu yang berkembang, baik terkait pergerakan mahasiswa, kesejahteraan, maupun kehidupan kampus secara luas,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Umri Dr H Saidul Amin, MA, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa pelaksanaan debat terbuka menjadi bukti nyata bahwa demokrasi kampus di Umri terus tumbuh dan berkembang.
“Kegiatan seperti inilah yang akan mendewasakan ananda semua,” tutur Rektor dalam sambutannya.
Beliau juga menekankan pentingnya peran presiden mahasiswa dalam membawa semangat perubahan serta menjalin kolaborasi strategis dengan pimpinan universitas.
“Debat ini bukan sekadar adu gagasan teknis, tetapi juga adu visi yang filosofis dan strategis. Presiden mahasiswa ke depan harus mampu bekerja sama dengan rektor dan pimpinan universitas untuk mewujudkan visi dan misi Umri agar mampu bersaing di level internasional,” jelasnya.
Rektor turut mendorong mahasiswa agar memiliki wawasan dan perspektif global dalam berorganisasi.
“Gerakan mahasiswa Umri harus berlevel internasional, menguasai isu dan bahasa dunia agar cita-cita universitas dapat terwujud secara global,” tegasnya.
Sesuai dengan ketentuan Pemilihan Raya Universitas serta hasil koordinasi bersama Panwas Pemira dan Biro Kemahasiswaan, debat pasangan calon presiden dan wakil presiden mahasiswa difasilitasi oleh anggaran kemahasiswaan dan dilaksanakan satu kali selama masa kampanye.
Untuk memastikan kegiatan berjalan lancar, KPRM telah melakukan berbagai persiapan, di antaranya Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tema dan isu strategis, rapat koordinasi bersama DPM KM-U, Panwas Pemira, Biro Kemahasiswaan, serta media penyelenggara.
Adapun lima panelis yang dihadirkan berasal dari berbagai bidang keahlian, yaitu: Dr H Saidul Amin, MA., – Rektor Umri, Dr Jufrizal Syahri, MSi., – Wakil Rektor III Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan, Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Umri, Muhammad Untung Surapati, MIKom., – Dosen Umri dan Presiden Mahasiswa BEM KM Umri Periode 2013–2014. Selanjutnya, juga hadir Novrio Kasmun Jauhari, SE., – Alumni dan Demisioner Presiden Mahasiswa BEM KM Umri Periode 2019–2020, serta Nugroho Noto Susanto, SIP MSi., – Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau.
Melalui pelaksanaan debat ini, demokrasi kampus diharapkan tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk menumbuhkan nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab sosial.
Umri optimis, melalui PEMIRA 2025 akan lahir pemimpin mahasiswa yang visioner, berintegritas, dan mampu membawa gerakan mahasiswa ke level yang lebih tinggi. (Syae)