Perkuat Pendayagunaan Wakaf, Sekretaris Jendral (Sekjen) MUI Pusat Menyambangi UMRI

Pekanbaru (Umrinews) – Disela-sela kunjungan kerja Sekretaris Jendral (MUI) Pusat yang juga merupakan Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah ke Pekanbaru, menyempatkan diri menyambangi Kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri). Kunjugan tersebut bersamaan dengan kehadiran Ketua LSP Badan Wakaf Indonesia dalam rangka silaturahim pada Kamis (17/11/2023) malam.
Kegiatan silaturahim yang digelar di ruang rapat pimpinan Gedung Rektorat Umri ini dihadiri oleh Wakil Rektot II Umri, Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Ketua dan jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau serta Dekan, Pimpinan UPT, Lembaga, Kepala Kantor serta dosen dilingkungan Umri.
Dalam silaturahim tersebut Wakil Rektor II Umri Dr M Rasyad Zein MM mengatakan dalam Umri secara holistik melibatkan semua stakeholder dalam berwakaf. "Kita juga libatkan mahasiswa dalam wakaf, dan wisuda ke-25 yang kita gelar pekan lalu juga memberikan wakaf bagi Umri sebanyak Rp. 225.000.000,- selain itu juga kita akan coba mengundang orangtua atau wali mahasiswa dan akan menjelaskan niat baik kita," sebut Rasyad Zein.
Selain itu ia ingin dengan kedatangan dua tamu luar biasa ini, dapat memberi pencerahan bagi Umri terutama dalam sistem wakaf. "Kita (Umri) juga ingin berproses serta ingin perkembangan yang berkelanjutan. Dinamisasi warna dari MUI dan lembaga wakaf di Indonesia perkembangannya bagaimana serta proyeksi wakaf sehingga nanti Umri mampu bertumbuh. Apa lagi di Umri sudah terbentuk lembaga wakaf yang bersertifikasi bernama nazir wakaf," tambahnya.
Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Hendri Sayuti M Ag dalam sambutannya berharap akan ada pembahasan mengenai perkembangan dan kebijakan wakaf sehingga nanti bisa dimanfaatkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Riau.
"Kita juga coba memanfaatkan dan mengupayakan bagaimana wakaf ini berjalan dengan baik dan menghubungkan niat kami kebanyak orang. Barang kali hal seperti ini kita mintakan pencerahan kepada dua narasumber mudah-mudahan dari diskusi ini ada pemikiran baru sebab kita memiliki lahan yang bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," harap Hendri Sayuti.
LSP Badan Wakaf Indonesia, Prof Dr Nurul Huda MM M.Si, melihat sistem wakaf di Umri sudah berjalan dengan baik, namun ia memberi masukan agar Umri perlu menggunakan metode wakaf temporer yang mana metode ini memiliki sifat fleksibel. Wakaf temporer digadang-gadang memiliki potensi besar untuk menjaga maslahah (kepentingan publik).
"Jika memakai metode ini maka keduanya saling di untungkan, hanya saja Umri harus melakukan pendekatan, pembahasaan yang sederhana, sebab kita sudah mengetahui tadi bahwasanya alumni Umri sudah berwakaf, dan itu salah satu projeknya, artinya kita perlu melakulan prosesnya saja," kata Prof. Nurul Huda
Sekretaris Jendral MUI Dr Amirsyah Tambunan MA, mengatakan Muhammadiyah memiliki modal sosial secara tata kelolan dana manajemen yang harus berani untuk chek and balance serta mengontrol dengan kuat.
"Kenapa kita harus kontrol wakaf dengan kuat, karena kalau masih kecil mudah di kontrol namun jika besar makan akan semakin sulit, maka sumber daya manusia yang menjaga sistem itu harus juga kuat dan nazir harus berkompeten karena semua bergantung pada nazir," jelas Amirsyah.
Diketahui saat ini Umri tengah membangun gedung yang dananya bersumber dari wakaf, gedung tersebut dinamakan Tajdid Center Umri berbasiskan wakaf. (Walida)