Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Kuliah Umum Bertajuk Alqur'an dan Ilmu Pengetahuan
Pekanbaru (Umrinews) - Penceramah kondang, Ustadz Dr H Adi Hidayat Lc MA memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada Senin (30/1/2023). Segenap Civitas akademika dan keluarga besar Umri antusias memadati aula Kampus Utama mendengarkan paparan ustadz yang akrab disapa UAH itu.
Turut hadir dalam Kuliah Umum itu Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr H Abdul Wahid MUs, serta ketua Badan Pembina Harian Umri Prof Dr HM Nazir MA.
Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA mengatakan bahwa UAH ini merupakan bagian dari keluarga besar Muhammadiayah. Dia merupakan tokoh yang bisa meramu antara ilmu dengan alquran." Makanya kita undang beliau untuk memberikan penyeragaran baik itu kepada mahasiswa dan dosen. Bagaimana nanti mahasiswa kita mempunyai ilmu yang bagus dan iman yang kokoh," kata Saidul Amin.
Rektor juga menyampaikan, Umri ingin memberi nilai lebih kepada para alumninya, yakni mampu mengintegrasikan sumber ilmu yakni Al-Quran dengan ilmu pengetahun, karena itulah dinilai perlu dilakukan pemberian pemahaman yang lebih kepada civitas akademika terutama para Dosen.
“Al-Quran itu adalah sumber ilmu pengetahuan sesungguhnya, berbagai ilmu pengetahuan ada didalam Al-Quran, karena itulah kehadiran UAH kita harapkan akan mampu menggali lebih dalam akan hal itu, sehingga civitas akademika Umri akan semakin kuat dan mantap dalam memadukan Al-Quran ini dengan ilmu pengetahuan,” kata Saidul Amin.
Karena, Umri sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, tidak hanya membekali Mahasiswa dengan ilmu ilmu duniawi, tetapi juga akan diberikan mata kuliah kemuhammadiyahan, yang akan menjadi nilai lebih bagi mereka setelah menyelesaikan perkuliahan di Umri.
Dikatakan Saidul, ilmu memang berawal dari iqro. Tapi, dasarnya tetap pada nilai atau value yang terkandung pada ajaran agama. Jadi seseorang tidak sekadar berilmu tapi mempunyai ketakutan yang luar biasa kepada Allah.SWT. Menurutnya, ada perbedaan yang menjadi ciri khas integrasi ilmu dan agama. Dimana ilmu tanpa agama akan berbahaya. Ia akan kehilangan objektifitas dan tujuan.
Ustadz Adi Hidayat dalam pemaparannya mengatakan seseorang bisa menjadi dosen, pebisnis, diplomat, birokrat yang terbaik jika secara serius mengkaji Alquran dan mempraktikannya dalam bakat atau profesi yang ia pilih dalam kehidupan.
Dirinya juga menyebut banyak penemuan-penemuan dunia yang berdasarkan riset pada Alquran. Termasuk terkait penemuan pesawat terbang sebelum dikembangkan oleh Wright bersaudara.
" Bekal awal pada manusia yang diberikan Allah agar sukses adalah ilmu. Dimana, nama semua objek yang ada di bumi sudah ditanamkan Allah ke kepala manusia. "Artinya semua manusia yang tercipta potensi dasarnya itu pintar dengan kapasitas otak yang luar biasa," kata Adi Hidayat dihadapan civitas akademika dan keluarga besar Umri.
Dijelaskan Adi Hidayat, Adam merupakan nabi dan manusia punya kesamaan dengan kita. Yaitu, sama-sama punya fitrah. Namun, Adam punya fitrah kenabian. Dimana, Allah langsung yang menanamkan ilmu ke dalam diri Adam.
" Tapi manusia tidak bisa begitu. Karena fitrah kita tidak sama dengan fitrah nabi. Kita diberikan potensi pengetahuan," ujarnya. Jadi semua jenis ilmu pengetahuan, potensinya diberikan dalam diri manusia." Mau jadi apapun sepanjang mampu mengeksplorasi kemampuan itu, pasti bisa," ungkap UAH.
UAH juga mengatakan Allah menciptakan manusia, tambahnya, ada tiga aspek anatominya. Tapi ini bukan dari segi biologis," ujarnya menekankan. Aspek pertama adalah jasmaninya. Kedua adalah aspek rohnya dan aspek akal atau intelektualnya.
Selain itu, mempunyai kaidah umum untuk meningkatkan ketakwaan. Yaitu, iqro atau membaca. Turunannya ada yang disebut dengan riset, tadabbur, dan tafakur. Artinya jika ingin pintar, maka harus banyak belajar, meriset, dengan landasannya pada Alquran.
UAH juga menyampaikan, cara tercepat untuk meraih ilmu adalah dengan mendekati pemiliknya. Yaitu, Allah. Karena yang punya ilmu, yang punya manusia dan sebagainya adalah Allah. Jika seseorang dekat dengan Allah, maka tidak ada yang mustahil. Selama dilakukan dengan keyakinan tanpa ragu. Itulah yang disebut dengan iman.
Kalau iman sudah ada, maka yang harus diaktifkan dengan amalan-amalan khusus yang diperkenalkan oleh Alquran. Dimana, amalan pertama yaitu, solat yang menghubungkan keterikatan manusia dengan Allah. "Dengan begini, iman dengan ilmu bakal menyatu. Makanya semua orang hebat, rata-rata dari usia 7 sampai 10 tahun latihan pertamanya adalah solat, kemudian alquran," ujarnya.
Berdasarkan Alquran juga, jika orang mengaktifkan sinyal takwa, maka akan terjadi percepatan pengetahuan. Karena itu, UAH mendorong seseorang yang ingin meningkatkan pengetahuan harus menjaga solat. Minimal 40 rakaat. Selanjutnya, membaca Quran. Karena membaca Quran membuat jiwa tenang," kata UAH.