Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI Gelar Talkshow Media Dan Komunikasi Bersama Ketua MK RI

Fakultas Ilkom UMRI Gelar Talkshow Media dan Komunikasi Bersama Ketua MK Republik Indonesia

Pekanbaru (umri.ac.id) - Fakultas Ilmu Komunikas (F. Ilkom) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) bersama Forum Jurnalis Perempuan (FJP) Riau menggelar Talkshow bertema “Peran Pers di Mata Mahkamah Konstitusi” bersama Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia, Jumat (11/10/2024) pagi.

Dalam kegiatan ini turut hadir Rektor Umri, Dekan dan Wakil Dekan Fak. Ilkom, Dosen, mahasiswa Ilkom serta para praktisi media lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Umri Dr Saidul Amin menggambarkan bahwa Universitas merupakan pintu terakhir gerbang Konstitusi Indonesia. Ia menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan juga transfer keyakinan. 

“Di mana ilmu yang berbasis pengalaman adalah ilmu yang sesungguhnya. Tantangan zaman saat ini, dimana dunia telah menjadi hiperreality, dengan media berperan besar dalam menciptakan pencitraan,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa media adalah pisau bermata dua ia bisa menjadi solusi namun juga bisa menjadi masalah. “Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memposisikan diri dengan tepat, mengingat bahwa kita adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah,” sebutnya.

Rektor Umri berharap acara ini dapat mendorong mahasiswa untuk bertanya dan beradu argumen dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Dr Suhartoyo SH MH sehingga diskusi dapat berjalan dinamis dan kontekstual.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua MK RI yang telah hadir dan berkontribusi dalam acara ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat dan memperluas pemahaman mahasiswa tentang peran media dalam penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia,” harap Saidul Amin.

Ketua Mahkamah Konstitusi RI Dr Suhartoyo SH MH dalam diskusinya berujar bahwa pers merupakan pilar penting dalam demokrasi dan kontrol publik. Ia berharap mahasiswa dapat memberikan pandangan konstruktif yang mendukung pelaksanaan tugas MK sesuai dengan Undang-undang.

“Pers adalah bagian integral dari demokrasi yang sehat. Tanpa adanya pers yang bebas dan bertanggung jawab, mekanisme check and balances dalam sistem pemerintahan akan terganggu. Media juga berfungsi sebagai pengawas yang kritis, membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas Lembaga-lembaga Negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr Suhartoyo berharap mahasiswa yang hadir dapat memberikan pandangan konstruktif dalam diskusi. Ia mendorong mereka untuk aktif berkontribusi dalam mendukung pelaksanaan tugas Mahkamah Konstitusi sesuai dengan Undang-undang. 

“Keterlibatan generasi muda sangat penting untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip konstitusi dapat diterapkan secara efektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.

Dr Eka Putra Nazir ST MSc, yang juga narasumber pada talkshow ini menekankan bahwa pers yang bebas adalah pers yang bertanggung jawab. “Pers harus menjadi bagian dari alat kontrol publik yang mampu menjaga eksistensi dan integritas demokrasi di Indonesia,” ujanya.

Acara ini berhasil menciptakan ruang dialog yang konstruktif antara mahasiswa, praktisi media, dan lembaga peradilan, dengan harapan dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan supremasi hukum di Indonesia.

Disamping itu Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Jayus SSos MIKom, mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Ia menekankan pentingnya peran pers dalam menjaga supremasi hukum dan demokrasi di Indonesia.

“Acara ini menekankan pentingnya peran pers dalam menjaga supremasi hukum dan demokrasi, serta mengajak semua pihak untuk terus berdialog dan berkolaborasi dalam memperkuat fondasi hukum di Indonesia. Melalui diskusi yang konstruktif, diharapkan kesadaran akan tanggung jawab media semakin meningkat,” jelas Jayus.

Ketua FJPI Riau Novita SE MPd, menyatakan bahwa tema ini sangat relevan bagi mahasiswa dan jurnalis, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi media dan hukum.

“Peran pers dalam menjaga demokrasi dan supremasi hukum tidak bisa dipandang sebelah mata. Diskusi ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mahasiswa dalam dunia jurnalisme. ,” ujar Novita.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Dukungan dari pihak rektorat sangat berarti untuk memperkuat sinergi antara media dan hukum, serta mendorong kolaborasi yang lebih baik di masa depan,” tambahnya.

Novita berharap acara ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat hubungan antara mahasiswa, jurnalis, dan lembaga peradilan, demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan transparan. (Walida)