Perwakilan PENA Kunjungi Kawasan Ekoriparian UMRI

Pekanbaru (umri.ac.id) - Ekoriparian Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) merupakan kombinasi antara sistem ekonomi, lingkungan, pendidikan dan energi terbarukan, demikian disampaikan oleh Dekan FMIPA Kesehatan Umri Prasetya SSi MSi dalam kegiatan kunjungan awak media yang tergabung dalam Pertamina Hulu Rokan News Award (PENA) ke Ekoriparian Umri, pada Selasa (27/8/2024) pagi. Tidak hanya Prasetya, turut hadir dalam agenda tersebut Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri MSi, Senior Analist Social Performance Pertamina Hulu Rokan (PHR) Priawansyah, juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Umri Dr Aidil Haris SSos MSi.

Dihadapan para perwakilan PENA, juga dijelaskan oleh Priawansyah bahwa Ekoriparian merupakan program tanggungjawab sosial PHR yang mengusung konsep kolaborasi pentaheliks dimana Umri menjadi bagian dalam program ini. “Pogram ini adalah syarat yang diminta oleh KLHK untuk kami laksanakan dalam rangka pertanggungjawaban kami tidak hanya terhadap limbah PHR namun juga limbah masyarakat. ini merupakan program kedua. Kami harap Ekoriparian Umri ini bisa menjadi pusat edukasi lingkungan, wisata sekaligus menggerakan ekonomi masyarakat Riau,” ujarnya.

Terkait fungsi, lebih jauh disampaikan Dekan FMIPA Kesehatan Umri bahwa Ekoriparian Umri yang berdiri di atas setidaknya 8000 meter persegi ini memiliki beberapa fungsi. Pertama sebut Prasetya, Ekoriparian memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menangkap aliran air limbah Umri dan aliran air limbah masyarakat di depan Umri, untuk kemudian diolah agar lebih aman bagi lingkungan dan tidak menambah beban pencemaran sungai Siak sebagai muara akhir aliran air.

Ekoriparian juga memiliki sistem biogas, dimana sampah organik kantin, cafe dan pusat UMKM yang ada di Ekoriparian dikumpulkan dalam sistem Biodigester yang difermentasi sehingga menghasilkan gas untuk kompor yang digunakan di UMKM maupun cafe di sekitar Ekoriparian.

Untuk memastikan manajemen sistem IPAL dan Biodigester berjalan dengan baik, maka ada pusat UMKM serta cafe di wilayah Ekoriparian. Sedikit dari pendapatan cafe dan UMKM ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai sumber dana perawatan sistem IPAL dan Biodigester yang ada di Ekoriparian.

“Tiang yang tinggi dan hijau itu namanya PAH, atau Penampungan Air Hujan. Air yang ditampung melalui PAH itu nanti akan tersimpan dalam sebuah tank, yang selanjutnya akan dimanfaatkan untuk menyiram dan menghijaukan tumbuhan yang ada di area Ekoriparian,” jelas Prasetya terkait sistem terakhir yang ada di Ekoriparian Umri itu.

Umri tentu sangat mendukung program yang sangat bermanfaat ini. Lebih jauh, Wakil Rektor III Umri bahkan berharap agar kolaborasi program sarat manfaat seperti ini bisa lebih ditingkatkan, terlebih karena banyaknya manfaat yang bisa dirasakan Umri dan masyarakat luas dari program ini.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PHR dan LHK karena telah memilih Umro untuk menjadi lokasi Ekoriparian. Dengan banyaknya sistem ramah lingkungan di Ekoriparian ini, tentu kami berharap Ekoriparian bisa menjadi role model baik bagi masyarakat maupun mahasiswa dalam pengolahan limbah harian,” ujar Jufrizal.

Lebih jauh menurunya, cafe ini pun berhasil menjadi icon di Kota Pekanbaru yang mengundang banyak orang datang dan masuk ke lingkungan Umri. “Cafe UM.Co ini terbuka untuk umum bukan hanya mahasiswa Umri, kami berharap dengan kehadiran banyak orang di cafe dan pusat UMKM ini masyarakat juga bisa menikmati Umri dalam jarak dekat,” pungkasnya dihadapan sekurangnya 19 awak media massa yang hadir. (Bang Upi)