Ini Pesan Prof Khuzaifah Dimyati Untuk Pimpinan Umri Saat Silaturrahim


Pekanbaru (UmriNews) – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kedatangan Prof Dr H Khudzaifah Dimyati SH MHum Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyahpada selasa (16/05/2023) siang. Kedatangannya dalam agenda menghadiri kegiatan Wisuda XXIV Umri yang akan dilaksanakan keesokan harinya. Pada momen itu Dimyati menyempatkan diri bertemu langsung dengan seluruh pimpinan Umri. Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, seluruh jajaran Wakil Rektor, Direktur, Dekan, Kepala Unit dan Kantor yang ada di umri.

Dalam forum singkat tersebut Dimyati sempat menyampaikan pujiannya terhadap perkembangan umri. Dalam data yang ia miliki umri memiliki potensi yang besar untuk berkembang utamanya dibawah pimpinan rektor saat ini. Umri termasuk salah satu universitas yang diperbincangkan di tingkat pimpinan pusat sekaligus dinilai menjadi salah satu PTM yang perkembangannya termasuk cepat di wilayah sumatera.

Dimyati juga berpesan kepada seluruh pimpinan yang hadir untuk meningkatkan sinergitas antara Ammal Usaha Muhammadiyah (AUM) dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. 

"Dulu ada pak Din Samsudin (memberi arahan) bagaimana agar AUM bekerjasama dengan persyarikatan. Sebagaimana dulu Rektor Saya Prof Sofyan Anif sering mengatakan bahwa kita itu sebenarnya perguruan tinggi yang didirikan oleh persyarikatan, jangan sampai kemudian mengabaikan persyarikatan” sebutnya.

Selanjutnya Dimyati menyoroti perkembangan penelitian dan pengabdian di umri. "Saya melihat di data saya tahun 2018 dosen yang memperoleh hibah sudah lumayan bagus, data saya memperlihatkan ada 43 baik penelitian maupun pengabdian masyarakat” pujinya. 

Namun dimyati masih sedikit menyayangkan bahwa penilitian tersebut luarannya belum terlihat. “Belum sampai luaran yang bersifat akademik, seperti scopus atau web of science sebatas di sinta” sebutnya. Artinya apa, UM Riau sudah diperhitungkan dari aspek akademik di mata kemristek dikti pada saat itu” sebutnya. 

Dimyati berharap dosen umri bisa menghasilkan penelitiannya yang memiliki impact pada pendidikan, agar seterusnya proses belajar dalam bentuk research based teaching bisa dilaksanakan. 

"Mengajar memang seharusnya diarahkan dari hasil riset, atau kuliah berbasis jurnal” sebutnya.

Terakhir, Dimyati berpesan terutama kepada rektor perlu ada fakultas unggulan dan kompetitif yang dimiliki umri yang berbeda dengan universitas lain. 

“Perlu ada fakultas yang memiliki keunggulan kompetitif yang tidak sama dengan perguruan tinggi lain, termasuk dengan uin, uir termasuk dengan unri” sebutnya. 

Ia juga berpesan dalam waktu singkat ini, rektor perlu membimbing agar akreditasi pendidikan tinggi menjadi unggul. Dimyati juga mendukung berdirinya fakultas kedokteran umri yang saat ini sedang dalam proses izin pendirian. 

"Gap (selisih jumlah) antara dokter dan pasien di Indonesia itu masih jomplang (berbeda sangat jauh)” ujarnya. “Walaupun Riau tidak masuk (kategori) 3 T, tapi masih di luar pulau jawa sehingga masih dijadikan alasan untuk izin mendirikan fakultas kedokteran” ujarnya. 

Dimyati berpendapat fakultas kedokteran bisa menjadi fakultas yang memiliki “daya panggil” yang luar biasa bagi umri.
Mengakhiri pertemuan ini, Dimyati berharap seluruh perjuangan yang dilakukan oleh seluruh pimpinan bisa menjadi amal ibadah, dimana harapannya kedepan umri bisa menjadi pusat unggulan utamanya di provinsi Riau.